“Suku Nias”
Definisi & ( Asal Usul – Budaya – Bahasa – Mata Pencaharian – Agama – Kepercayaan )
Definisi Suku Nias
Suku bangsa nias mendiami Pulau Nias yang terletak disebelah barat Pulau Sumatera. Bersama dengan beberapa pulau kecil disekitarnya daerah ini sekarang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Penduduk asli pulau itu manamakan diri mereka Ono Niha artinya “anak manusia” dan menyebut pulau mereka Tano Niha artinya “tanah manusia”, populasi suku bangsa ini diperkirakan berjumlah sekitar 480.000 jiwa. Sedangkan yang lain ialah para pendatang seperti orang Batak, Aceh, Minangkabau dan Cina.
Asal Usul
Menurut masyarakat Nias salah satu mitos asal usul Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut “Sigaru Tora’a” yang terletak disebuah tempat yang bernama “Teteholi Ana’a” menurut mitos tersebut diatas menagatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana’a karena memperebutkan Takhta Sirao, ke 9 putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.
Budaya
Lompat batu “hombo batu: merupakan tradisi yang sangat populer pada masyarakat Nias di Kabupaten Nias Selatan. Tradisi ini telah dilakukan sejak lama dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat di Desa Bawo Mataluo “Bukit Matahari”. Tradisi lompat batu sudah dilakukan sejakan jaman para leluhur, dimana pada jaman dahulu mereka sering berperang antar suku sehingga mereka melatih diri mereka supaya kuat dan mampu menembus benteng lawan yang konon cukup tinggi untuk dilompati.
Seiring berkembangnya jaman tradisi ini turut berubah fungsinya, karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang lagi maka tradisi lompat batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk ritual dan juga sebagai simbol budaya orang Nias. Tradisi lompat batu ialah ritus budaya untuk menentukan apakan seorang pemuda di Desa Bawo Mataluo dapat diakui sebagai pemuda yang telah dewasa atau belum.
Para pemuda itu akan diakui sebagai lelaki pemberani apabila dapat melompati sebuah tumpukan batu yang dibuat sedemikian rupa yang tingginya lebih dari dua meter. Ada upacara ritual khusus sebelum para pemuda melompatinya. Sambil mengenakan pakaian adat, mereka berlari dengan menginjak batu penopang kecil terlebih dahulu untuk dapat melewati bangunan batu yang tinggi tersebut. Sampai sekarang tradisi ini tetap eksis di tengah budaya modern yang semakin menghimpit. Semoga saja kita dapat melestarikan budaya ini agar menjadi kebanggaan tersendiri untuk bangsa kita.
Bahasa Suku Nias
Bahasa Nias termasuk dalam rumpun bahasa Autronesia, bahasa ini tersebar sampai ke Kepulauan Batu di sebelah selatan Pulau Nias, diantaranya terdapat empat dialek yaitu: dialek Nias Utara, Nias Tengah “Gomo”, Nias Selatan “Teluk Dalam” dan dialek Batu.
Mata Pencaharian Suku Nias
Mata pencaharian utama orang Nias ialah berladang tanaman ubi jalar, ubi kayu, kentang dan sedikit padi. Mata pencaharian tambahannya ialah berburu dan meramu, pada saat sekarang di pulau ini ditanam cengkeh dan semak nilam untuk diambil minyaknya.
Agama Dan Kepercayaan Suku Nias
Pada masa sekarang sebagian besar orang Nias sudah memeluk agama Kristen dan sedikit Islam. Agama asli mereka disebut malohe adu “penyembah roh” yang didalamnya dikenal banyak dewa, di antaranya yang paling tinggi ialah Lowalangi. Mereka memuja roh dengan mendirikan patung-patung dari batu dan kayu, rumah tempat pemujaan roh disebut osali. Pemimpin agama asli disebut ere. Pada masa sekarang nama Lowalangi diambil untuk menyebut Tuhan Allah dan osali menjadi nama gereka dalam konsep Kristen.
Demikianlah pembahasan mengenai “Suku Nias” Definisi & ( Asal Usul – Budaya – Bahasa – Mata Pencaharian – Agama – Kepercayaan ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Sumber Artikel : http://www.gurupendidikan.co.id/suku-nias-definisi-asal-usul-budaya-bahasa-mata-pencaharian-agama-kepercayaan/
Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=juOAY5pvZ28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar