Senin, 16 April 2018

Penari dan gerakan tarian saman

Tari Saman: Warisan budaya asli Aceh yang diakui dunia

TARI SAMAN – Indonesia merupakan salah satu negara dengan kebudayaan terbanyak. Dimulai dari beragam suku yang ada di Indonesia hingga berbagai kesenian.
Di mana dari sekian banyak suku tersebut memiliki kesenian dengan keunikannya tersendiri.
Seperti tari, kesenian yang ditunjukkan dalam bentuk pementasan gerakan yang satu kesatuan membentuk keindahan gerak dan memiliki arti ini sangatlah populer di Indonesia.
Nah dari sekian banyak tarian asal Indonesia, tari Saman adalah salah satu yang paling populer.
Tak hanya di Indonesia, tarian ini bahkan sudah dikenal hingga mancanegara dengan banyaknya pementasan tari saman di berbagai negara asing.
Kepopuleran tarian asal Aceh ini tak lain yaitu karena keunikan yang dimiliki.
Ya, pada tarian ini kamu tak hanya akan melihat keunikan gerakan penarinya yang kompak saja, akan tetapi juga harmonisasi antara lagu dengan paduan suara yang mengiringi gerakan.
Ingin lebih mengenal tari asal Aceh yang sudah mendunia ini? Yuk simak ulasan berikut.
DAFTAR ISI [tampilkan]

Sejarah asal usul dan tari Saman

Sejarah dan asal usul tari saman
Tari Saman merupakan salah satu tari asal Suku Gayo, Aceh, Indonesia. Di mana tari ini mulai dikembangkan sejak abad ke-14 oleh seorang ulama besar Aceh yang bernama Syekh Saman.
Pada awalnya, tari Saman hanyalah sebuah permainan rakyat yang disebut dengan Pok Ane.
Akan tetapi setelah kebudayaan Islam masuk ke daerah Aceh khususnya ke Suku Gayo, permainan rakyat ini kemudian berakulturasi.
Sehingga nyanyian pengiring permainan rakyat Pok Ane yang mulanya bersifat pelengkap, berubah menjadi sebah nyanyian penuh makna serta pujian kepada Allah.
Tak hanya itu, kebudayaan Islam juga mampu mengubah beberapa gerakan dasar pada tarian ini, mulai dari tepukan tangan hingga perubahan pada tempat duduk para penarinya.

Penggunaan tari saman dan pengakuan dari dunia

Di masa kesultanan Aceh, tarian ini hanya ditampilkan saat acara atau perayaan Maulid Nabi Muhammad. Pementasan ini pun hanya dilakukan di surau-surau atau masjid yang berlokasi di daerah Gayo.
Akan tetapi pada perkembangannya, kemudian ia mulai dimainkan di berbagai acara umum. Seperti acara pernikahan, acara ulang tahun, acara khitan dan lain sebagainya.
Hingga pada tahun 2011 lalu, tari Saman telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Indonesia yang diresmikan oleh UNESCO pada sidang keenam Komite Antar Negara yang dilaksanakan di Pulau Dewata Bali.
Tarian yang dalam bahasa Internasionalnya juga dikenal dengan sebutan “Dance of Thousand Hand” inipun hingga saat ini masih terus dilestarikan.
Bahkan bukan hanya oleh suku Aceh Gayo, akan tetapi juga oleh seluruh masyarakat dunia yang kagum akan keunikan tari Saman.

Gerakan dan penari tari Saman

Penari dan gerakan tarian saman
Saat pertama kali dimainkan, tari Saman adalah satu tarian yang hanya dipentaskan oleh penari pria dengan jumlah hanya 10 orang saja, yaitu 8 sebagai penari dan 2 lainnya sebagai pemberi aba-aba.
Namun setelah mengalami perkembangan, akhirnya disadari bahwa sebuah tarian akan terlihat jauh lebih menarik apabila dimainkan oleh banyak penari. Oleh sebab itu tari Saman pun saat ini dimainkan oleh lebih dari 10 penari.
Selain itu, tari Saman yang awalnya hanya dimainkan oleh penari pria pun kini sudah bisa dimainkan oleh para penari wanita.
Karena gerakan tari yang begitu cepat dan jumlah penari yang cukup banyak, untuk mengatur gerakan tari Saman tidaklah mudah. Untuk itulah, umumnya gerakan tari Saman akan dipimpin oleh 2 syekh.
Di mana syekh merupakan orang yang akan mengatur irama gerakan juga sebagai pemandu nyanyian atau syair yang mengiringi tari seribu tangan ini.

Unsur tari saman

Secara umum, gerakan pada tari Saman terbagi menjadi beberapa unsur. Yaitu gerakan tepuk dada dan tepuk tangan, gerakan guncang, gerak lingang, gerak kirep, serta gerak surang-saring.
Nama-nama gerakan ini adalah nama yang diambil dari bahasa Gayo.
Dari gerakan tari ini, harmoninasi gerakan tarian yang begitu cepat bersama dengan syair-syair yang mengiringinya adalah satu daya pikat yang membuat penontonnya berdecak kagum.
Bahkan, banyak orang asing yang jauh lebih mengenal tari Saman dibanding dengan tari Pendet asal Bali yang juga sudah mendunia.

Lagu dan paduan suara tari Saman

Jika umumnya sebuah pertunjukan tari akan diiringi oleh lantunan alat musik, namun tidak dengan pertunjukan tari Saman. Ya, pada pertunjukan asli tari Saman kamu tidak akan mendapati satupun alat musik yang mengiringi gerakan tari.
Satu-satunya irama yang akan kamu dengar ketika menyaksikan pertunjukan menakjubkan ini adalah suara dari para penari yang berguna sebagai pengiring serta penyelaras gerakan.
Dalam satu kali pementasan para penari akan bertepuk tangan, tepuk paha, tepuk dada, maupun tepuk lantai dan kadang menyanyikan syair tersendiri untuk dapat menyesuaikan gerakan antara penari satu dengan yang lainnya.
Untuk nyanyian atau syair yang disenandungkan biasanya adalah sebuah nasihat dan pepatah yang memiliki makna dalam. Syair tersebut berisi tentang pesan moril dan ajaran Islam yang harusnya diresapi oleh siapapun yang mendengarnya.

Aturan nyanyian dalam tarian saman

Bagi seorang pemandu tari atau syekh, menyanyikan syair tari Saman ini tak boleh dilakukan dengan sembarangan. Terdapat 5 peraturan atau cara baku yang wajib ditaati dalam menyanyikan lagu tarian ini, yaitu :
  1. Rengum atau auman yang diawali oleh seorang pemandu.
  2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh penari.
  3. Refet atau lagu singkat yang memiliki nada pendek, dinyanyikan oleh salah seorang penari yang berada di bagian tengah.
  4. Syekh atau lagu yang disenandungkan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda adanya perubahan gerakan.
  5. Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh seluruh penari setelah disenandungkan oleh penari solo.

Makna dan arti tari saman

Makna dan arti tari saman
Terlepas dari harmonisasi gerakan dan nyanyian yang dilantunkan, bagi masyarakat Aceh tari Saman memiliki makna yang begitu dalam.
Tari ini melambangkan tingginya pendidikan, sopan santun, kekompakan, kebersamaan, serta kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius.
Pesan dakwah yang tersampaikan dalam setiap syair pun mempunyai nilai tersendiri. Nasehat dengan makna yang begitu mendalam dan bersifat kental dalam syair lagu tari Saman ini.
Sebelum tarian dimulai, sebagai mukaddimah atau pembukaan akan tampil seorang tua yang cerdik dan pandai sebagai wakil masyarakat setempat (keketar) atau nasihat yang berguna untuk para pemain serta penonton.
Dengan arti dan makna yang begitu dalam tak heran jika tarian ini sering kali ditampilkan dalam acara besar. Di mana penyajian tampilan tari Saman bisa dipentaskan, dipertandingkan antar grup sepangkalan (dua grup) dengan grup tamu.
Kemudian penilaian akan di titik beratkan pada kemampuan dari masing-masing grup dalam mengikuti gerakan tari dan syair atau lagu yang disajikan pihak lawan.
Bagaimana menarik bukan? Sebagai warga Indonesia yang baik, tentu kamu harus lebih mencintai budaya sendiri dibanding dengan budaya asing.
Atau bahkan jangan sampai warga asing lebih mencintai budaya Indonesia yang begitu berharga ini.
Cintai dan tunjukkan rasa cinta kamu dengan cara mempelajari serta perbanyak menonton pertunjukan kesenian asli Indonesia.
Sumber : https://digiyan.com/tari-saman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar